Cari Blog Ini

Selasa, 10 Juni 2014

Tugas Video

Video :http://www.youtube.com/watch?v=wmkbg2STZiM&feature=youtu.be

Surat Cinta

W. S. Rendra


Kutulis surat ini
kala hujan gerimis bagai bunyi tambur yang gaib,
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah,
Wahai, dik Narti,
aku cinta kepadamu !

Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya,
Wahai, dik Narti,
kupinang kau menjadi istriku !

Kaki-kaki hujan yang runcing
menyentuhkan ujungnya di bumi,
Kaki-kaki cinta yang tegas
bagai logam berat gemerlapan
menempuh ke muka
dan tak kan kunjung diundurkan.

Selusin malaikat
telah turun
di kala hujan gerimis
Di muka kaca jendela
mereka berkaca dan mencuci rambutnya
untuk ke pesta.
Wahai, dik Narti
dengan pakaian pengantin yang anggun
bunga-bunga serta keris keramat
aku ingin membimbingmu ke altar
untuk dikawinkan
Aku melamarmu,
Kau tahu dari dulu :
tiada lebih buruk
dan tiada lebih baik
dari yang lain ……
penyair dari kehidupan sehari-hari,
orang yang bermula dari kata
kata yang bermula dari
kehidupan, pikir dan rasa.

Semangat kehidupan yang kuat
bagai berjuta-juta jarum alit
menusuki kulit langit :
kantong rejeki dan restu wingit
Lalu tumpahlah gerimis
Angin dan cinta
mendesah dalam gerimis.
Semangat cintaku yang kuat
bagai seribu tangan gaib
menyebarkan seribu jaring
menyergap hatimu
yang selalu tersenyum padaku.

Engkau adalah putri duyung
tawananku
Putri duyung dengan
suara merdu lembut
bagai angin laut,
mendesahlah bagiku !
Angin mendesah
selalu mendesah
dengan ratapnya yang merdu.
Engkau adalah putri duyung
tergolek lemas
mengejap-ngejapkan matanya yang indah
dalam jaringku
Wahai, putri duyung,
aku menjaringmu
aku melamarmu

Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
kerna langit
gadis manja dan manis
menangis minta mainan.
Dua anak lelaki nakal
bersenda gurau dalam selokan
dan langit iri melihatnya
Wahai, Dik Narti
kuingin dikau
menjadi ibu anak-anakku ! 

Resensi Buku

Judul Buku            : Indonesia Indah  “ Batik ”                          
Penulis                   : drs. Biranul Anas, dkk
Penerbit                 : Yayasan Harapan Kita/ BP 3 TMII
Tahun terbit           : 1997, cetakan ke-1
Jumlah Halaman   : 252 Halaman                        


Batik merupakan tradisi penduduk Indonesia sejak masa lalu. Kebiasaan membuat ragam hias sudah dikenal sejak masa pelukisan dinding- dinding gua. Seni lukis gua dibuat sekitar masa berburu. Lukisan dinding gua yang terdapat di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, P. Muna, P. Kei Kecil, Irian dan Kalimantan, banyak mengambarkan beragam cap telapak tangan, manusia dalam berbagai kegiatan. Tangan dipakai sebagai ragam hias yang merintangi penempelan pigmen pada dinding. Perintangan itu secara teknis merupaka tindakan menolak penempelan pigmen merah pada dinding gua. Secara magis pemilihan teknik rintang pigmen ( resist dyeing ) ditunjukan untuk mengundang keterlibatan roh pelindung guna menolak pengaruh roh jahat. Jadi pemilihan teknik rintang pada tekstil, pada dasarnya dipengaruhi oleh konsep kepercayaan. Teknik memebatik merupaka media yang dapat mempresentasikan bentuk lentur, rinci, rajin, tapi juga mudah.
Batik berasal dari bahasa Jawa “tik” yang pengertinnya berhubungan dengan suatu pekerjaan halus, lembut dan kecil, yang mengandung unsur keindahan. Secara etimologis berarti menitikkan malam dengan canting sehingga membentuk corak yang terdiri atas susunan titik dan garisan. Batik sebagai kata benda merupakan hasil penggambaran corak di atas kain dengan menggunakan canting sebagai alat gambar dan malam sebagai zat perintang. Artinya bahwa secara teknis batik adalah suatu cara penerapan corak di atas kain melaluai proses celup rintang warna dengan malam sebagai medium perintangnya.
Proses membuat batik diabagi dua yaitu, tulis dan cap. Batik tulis ialah batik yang dihasilkan dengan cara menggunakan canting tulis sebagai alat bantu dalam melekatkan malam pada kain, sementara batik cap menggunakan lempengan kecil tembaga yang membentuk corak pada suatu permukaannya serta membasahi permukaan lempengan tersebut dengan cairan malam untuk dicapkan pada kain. Secara waktu penyelesaian, batik tulis relatif lama dan batik cap lebih cepat, namun batik tulis memiliki kualitas yang bagus dibanding capa serta harga yang relatif mahal.
 Secara garis besar buku ini menjelaskan lebih dalam lagi apa itu tujuan,fungsi Batik, ragam corak Batik serta perkembangan corak Batik, Batik Kraton dan kebudayaan kaum ningrat, warna dan ciri batik daerah, serta pengaruh Pusat Batik di daerah pesisir,  pengaruh Batik cina, dan bagaimana pengaruh Batik dalam bidang perdagangan , serta bagaimana nasib Batik dengan tuntutan busana di masa depan.
Kelebihan buku ini adalah memiliki bahasa yang tidak terlalu berbelit sehingga mudah dibaca semua kalangan, serta informasi yang terkandung didalamnya sangat rinci dengan contoh- contoh gambar enak dilihat serta jelas sumbernya dan bentuk buku yang bagus dari segi pemilihan bahan kertas serta warnanya yang menarik. Adapun kelemahan dari buku ini terletak pada ukurannya yang cukup besar serta cukup berat dibawah kemana-mana dan terbatas dalam penjulanya sehingga dapat dibilang buku ini langka.
Kesimpulann :
Dari buku ini saya mendapatkan informasi yang jelas darimana asal-usul Batik, serta perkembanganya di Indonesia. Diharapkan bagi pembaca bisa memperoleh pengetahuan tentang Batik serta mencintai produk Batik asli Indonesia sebagai warisan dunia.