Cari Blog Ini

Kamis, 07 November 2013

Tips Aman Belanja Online Barang Elektronik Bekas

Teknologi yang semakin maju memberikan kemudahan bagi siapapun, tak terkecuali bagi para pembeli dan penjual barang-barang elektronik. Model transaksi konvensional yang mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung di toko memang masih menjadi favorit dan tidak akan pernah usang. Namun dengan kemajuan teknologi, transaksi jual beli pun saat ini sudah mulai bergeser dengan menggunakan fitur online. Agar dapat tetap berbelanja dengan nyaman, tips aman belanja online tidak boleh dilewatkan untuk dibaca, baik oleh pembeli maupun penjual.
Kemudahan dalam memilih dan melakukan pengecekkan pada barang yang diinginkan pembeli, serta negosiasi dan perbandingan harga dengan toko sebelah menjadi poin yang masih sering ditemukan di pusat perbelanjaan barang elektronik, namun tidak semua orang Indonesia masih menyukai cara ini. Kemacetan ibukota ditambah susahnya mencari lahan parkir di pusat perbelanjaan membuat banyak pembeli mulai melirik toko online di internet. Penjual pun mulai merasa gerah dengan semakin tingginya biaya sewa kios di sana sini membuat mereka pun mulai membuka gerai online sendiri, karena tidak membutuhkan biaya alias gratis.
Hal ini tentu membuat harga barang yang dijual online pun relatif lebih murah dibanding di toko. Transaksi jual beli barang elektronik di internet, terlebih bila barang bekas atau second, bisa dibilang rentan dengan penipuan dan kucing dalam karung. Berikut adalah tips aman belanja online barang elektronik bekas yang dirangkum berdasarkan pengalaman dan riset dari berbagai pihak.
1.      Cek dan Ricek Sejarah Transaksi Penjual dan Pembeli
Tips aman belanja online yang paling penting dan harus selalu diingat adalah untuk mengecek transaksi dari si penjual yang membuka lapaknya. Baca review dan testimonial dari para pembeli sebelumnya, agar menjadi referensi apakah penjual tersebut recommended atau tidak. Selalu berhati-hati dan waspada, karena terkadang penipu sekarang mulai rajin dan pintar dalam membuat testimonial palsu untuk menarik perhatian pembeli online yang terbilang masih awam. Jangan malu untuk bertanya dalam forum terkenal mengenai penjual online yang dimaksud.
Hal lain yang perlu diperhatikan tentu saja dari pembeli itu sendiri. Etika dalam berdagang online kadang sering dilupakan oleh para pembeli. Sebagai pedagang tentu kesal sekali bila bertemu dengan pembeli yang menawar harga terlalu jauh dan menjadi terkesan main-main, pembeli seperti ini disebut low-baller. Ada lagi contoh pembeli yang kadang membuat pedagang muak yang membandingkan harga dengan toko sebelah, disebut juga price police.
Membandingkan boleh, tapi tentu saja bila ada harga yang lebih murah di sebelah, beli saja di toko tersebut. Yang paling menyebalkan adalah pembeli yang membatalkan transaksi setelahdeal, ini disebut bid-and-run dan tipe pembeli yang benar-benar dibenci oleh pedagang online. Selalu ingat tips aman berbelanja online yang satu ini sebelum menyesal dan kapok untuk berbelanja online lagi.
2.      Minta Kepastian Garansi Barang yang Dibeli
Walaupun barang yang dibeli adalah barang bekas, biasanya terdapat juga barang yang masih memiliki sisa garansi dari vendor. Harganya tentu lebih tinggi daripada yang garansinya sudah lewat. Tips aman berbelanja online ini juga harus diingat oleh para pembeli, agar tidak mendapatkan kucing dalam karung. Bila barang bekas yang dibeli sudah tidak memiliki garansi resmi yang melekat, maka usahakan untuk mendapatkan garansi personal dari penjual. Walaupun tidak sepanjang garansi yang ditawarkan dari sisa garansi resmi, tentu tetap memberikan ketenangan bagi pembeli bahwa barang yang dibeli bukanlah barang rongsokan yang akan rusak sehari setelah dibeli.
3.      Transfer dan Kiriman Barang Elektronik, Amankah?
Esensi utama belanja online sebenarnya adalah transaksi tanpa tatap muka antara penjual dan pembeli, namun hal ini sebenarnya tidak mengikat. Bila jarak antara pembeli dan penjual masih dekat, semisal dalam range satu kota, maka kemungkinan untuk menyelesaikan transaksi secara langsung pun bisa menjadi pilihan yang aman. Selain dapat mengecek kembali barang dagangan yang ingin dibeli, sistem cash-on-delivery ini juga sangat aman untuk menghindari penipuan yang dapat membuat uang pembeli raib dibawa oknum tak bertanggung jawab. Sistem ini juga menjadi salah satu tips aman berbelanja online yang penting.
Lalu bagaimana jika penjual dan pembeli jaraknya berjauhan? Bila penjual yang dimaksud sudahrecommended dan memiliki record transaksi yang baik, tentu tidak ada keraguan bila harus melakukan transfer bank kepada yang bersangkutan. Namun bila ditemukan penjual yang masih baru, jangan segan untuk meminta menggunakan jasa pihak ketiga. Di beberapa marketplace, pihak ketiga ini disebut sebagai rekening bersama. Sistemnya adalah pembeli mentransfer uang sejumlah harga yang sudah disepakati dengan penjual, lalu uang ini akan ditahan oleh pihak rekening bersama dan akan diteruskan kepada penjual setelah pembeli menerima barang yang dibeli dari penjual.
Pembeli aman dan penjual pun senang. Jumlah uang yang relatif besar, apalagi untuk ukuran transaksi barang elektronik tentu harus dilakukan secara hati-hati. Ikuti tips aman berbelanja online ini agar pembeli tidak menyesal memberikan uang dalam jumlah besar kepada penipu berkedok penjual.
Barang elektronik termasuk barang yang ringkih dan sensitif, membuatnya riskan untuk dikirim melalui jasa pengiriman, seperti JNE atau Tiki. Tapi tidak perlu khawatir, minta penjual untuk mengirimkan barang yang sudah dibeli dengan packing kayu dan asuransi. Dengan demikian, barang elektronik yang rusak selama perjalanan akan di-cover oleh agen pengiriman tersebut. Klaim asuransi dari paket kiriman yang rusakpun sangat mudah untuk dilakukan. Walaupun mengeluarkan biaya yang relatif lebih tinggi, tapi demi keamanan tidaklah harus menjadi suatu masalah.
4.      Jangan Malas Menggunakan Fitur Search Engine
Fitur search engine terkadang tidak digunakan dengan baik oleh para calon pembeli untuk mencari review maupun penawaran dari barang elektronik second yang diincar. Padahal, kalau fitur ini dimanfaatkan dengan baik, bisa dipastikan risiko membeli kucing dalam karung maupun tertipu akan turun drastis. Tips aman berbelanja online yang terakhir ini mengajak para pembeli untuk selalu mengecek spesifikasi barang elektronik yang diinginkan, agar memiliki setidaknya pengetahuan dasar akan barang yang diminati, sehingga tidak mudah bagi para pedagang nakal menawarkan barang yang sudah rusak.
Selain itu, dengan search engine pembeli akan dengan mudah mendapatkan penawaran barang elektronik bekas yang diinginkan. Saat ini bahkan harga barang dan lokasi penjual pun mulai bisa dilihat di penawaran yang keluar dari search engine di forum semacam Kaskus. Hal ini tentu mempermudah dilakukannya perbandingan untuk menemukan harga yang sesuai dengan kocek masing-masing.
Jadi, jangan pernah tergiur dengan harga murah yang tidak masuk akal karena tidak ada hal di dunia ini yang too good to be true. Selalu melakukan review dan cek harga pasaran dengan fitursearch engine. Sistem pembayaran yang aman harus tetap dilakukan, apabila sistem cash-on-delivery tidak mungkin dilakukan, selalu gunakan pihak ketiga demi berjaga-jaga.

Sumber : Paseban Portal

Tips Kesehatan Mata Agar Tidak Cepat Lelah di Depan Layar Komputer

Saat ini, bekerja dengan komputer tiap harinya sudah menjadi hal lumrah dan hampir semua kantor punya petugas yang fokus depan layar monitor. Sayangnya para pekerja ini kurang begitu memperhatikan kesehatan, apalagi kesehatan mata. Oleh karena itu, kali ini akan dibahas tips kesehatan mata agar mata tidak cepat lelah. Tips ini sangat berguna bukan hanya untuk mereka yang kerja terus-menerus menatap layar tetapi juga bagi mereka yang terlalu asyik bermain games depan komputer.
Memang saat ini sudah banyak monitor LCD/LED yang lebih bersahaja pada mata, tetap saja tidak baik jika terus menatap layar, meskipun itu untuk memenuhi tugas. Untuk itu perlu diperhatikan tips kesehatan mata agar mata tidak cepat lelah menatap komputer. Berikut tips-tips penting supaya mata tetap sehat.
1.         Pengaturan Posisi Duduk
Pertama adalah mengatur posisi duduk. Duduklah secara tegak dengan posisi duduk berada pada sudut siku-siku atau 90 derajat. Jarak siku dengan posisi keyboard pun harus berada pada kisaran 100 derajat dari siku tangan. Yang lebih penting adalah tips kesehatan mata agar  mata jangan terlalu dekat dengan monitor. Jarak ideal mata dengan monitor  adalah 100 cm, atau paling tidak 50 cm lebih masih diperbolehkan. Selain itu , atur pula posisi monitor 5 cm lebih rendah dengan mata. Hal ini berguna agar cahaya dari monitor tidak terlalu menyilaukan pada mata, mengingat kornea sangat sensitif yang terlalu terang.
2.         Atur Cahaya
Aturlah cahaya ruangan. Tidak disarankan cahaya ruangan lebih cerah atau terang dibandingkan dengan kecerahan layar monitor. Redupkanlah beberapa  lampu namun jangan sampai ruangan terlalu gelap karena hal ini juga sangat tidak baik. Jika memang agak sulit dalam pengaturan cahaya ruangan, maka yang perlu dilakukan adalah pindah ke ruang lain yang lebih nyaman. Bisa juga cara yang lebih praktis dan mudah yaitu mengatur tingkat kecerahan layar monitor. Aturlah cahaya sesuai kondisi cahaya yang menerangi ruangan.
3.         Sadari Frekuensi Berkedip
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ketika seseorang berada di depan layar monitor, frekuensi berkedip orang-orang ternyata berkurang dibandingkan saat orang-orang tidak berada depan komputer. Hal ini memang tidak disadari karena mata ingin lebih banyak fokus. Intuisi ingin fokus inilah yang kemudian mengorbankan kesehatan mata. Tips kesehatan mata pada poin ini adalah tidak ada salahnya untuk berkedip lebih banyak agar mata tidak cepat lelah.

4.         Gunakan Kacamata
Penggunaan kacamata tidak hanya berlaku bagi orang-orang yang memiliki minus ataupun silindris. Kacamata juga cukup membantu bagi mereka yang masih normal. Hal ini juga bermanfaat agar mata tidak minus dan tetap sehat. Untuk tips kesehatan mata pada poin ini lebih menyarankan penggunaan kacamata khusus, misalnya kacamata antiradiasi. Kacamata ini sangat berguna apalagi bagi mereka yang masih memakai monitor CRT (tabung)   
5.         Lakukan Pola 20 20 20
Pola 20 20 20 merupakan pola yang diperkenalkan oleh Mark Rosenfield, PhD, seorang professor dari Amerika. Beliau mengemukakan tips kesehatan mata berupa pola yang dikenal sebagai 20 20 20. Pengertian dari pola ini adalah bahwa setiap 20 menit mata harus diistirahatkan dengan frekuensi selama 20 detik  dengan  melihat atau mengamati objek lain dalam jangkauan sejauh 20 meter.
6.         Pembersihan Layar Monitor
Tips kesehatan mata berikutnya adalah dengan menjaga mata dari layar yang terlihat kotor. Maksudnya adalah bahwa pemakaian layar komputer yang terlalu sering tentu akan mengakibatkan adanya noda dan debu pada layar komputer Ternyata hal ini cukup mengganggu mata, membuat mata jadi tegang, dan sulit fokus. Untuk itu pembersihan layar komputer sangat penting dilakukan.
7.         Menghindari Computer Vision Syndrome
Mengapa tips kesehatan mata bagi yang keseringan menatap layar ini sangat penting? Hal ini karena adanya penelitian yang menyebutkan bahwa ada gangguang pada mata jika terlalu sering menatap monitor. Gangguan tersebut itu yang kemudian disebut Computer Vision Syndrome atau CVS. CVS ini terjadi pengaturan pencahayaan yang tidak tepat, kedipan mata yang lebih lambat frekuensinya serta posisi duduk yang kurang tepat.  Ciri-ciri dari CVS ini adalah mata yang terlihat kering dan merah, mata gampang lelah, sering sakit kepala dan juga kelopak mata yang terasa berat.
Agar terhindar dari CVS ini, tentu perlu diperhatikan tips kesehatan mata yang sudah disebutkan. Tips tersebut akan berguna karena pada dasarnya mencegah lebih baik daripada mengobati. Apalagi tips tersebut juga cukup bermanfaat agar mata tidak mengalami rabun jauh, tekanan bola mata atau glaukoma dan juga otot mata yang terasa ditarik,  Sebagia penutup,  lihatlah video yang berjudul Visual Training for your Eyes di bawah ini yang cukup bermanfaat untuk melatih mata agar tidak cepat lelah.
Sumber : Paseban Portal


Pembelian

Pembelian adalah serangkaian tindakan untuk mendapatkan barang dan jasa melalui pertukaran, dengan maksud untuk digunakan sendiri atau dijual kembali.
Menurut Riyanto, Bambang (Dasar-dasar Pembelian : 1995) pembelian merupakan system aplikasi siklus pengeluaran yang umum. System aplikasi pembelian mencakup prosedurprosedur pemilihan pemasok, permintaan, pembelian, penerimaan, dan pembayaran kepada pemasok. Model system aplikasi pembelian mencakup pemisahan fungsi-fungsi berikut ini: permintaan, pembelian, penerimaan, gudang, hutang dagang, dan buku besar. Prosedur pemilihan pemasok yang memadai merupakan faktor penting dalam keterpaduan seluruh system aplikasi pembelian.

Tahapan-tahapan prosedur pembelian menurut Mulyadi adalah sebagai berikut:
1.      Prosedur permintaan pembelian
Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam formulir surat penerimaan pembelian kepada fungsi pembelian. Jika barang tidak disimpan di gudang, misalnya untuk barang-barang yang langsung dipakai, fungsi yang memakai barang mengajukan permintaan pembelian langsung ke fungsi pembelian dengan menggunakan surat permintaan pembelian.
2.      Prosedur permintaan penawaran harga pemilihan pemasok
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan ditujukan sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan.
3.      Prosedur order pembelian
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan (misalnya fungsi penerimaan, fungsi yang meminta barang dan fungsi pencatat utang) mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.
4.      Prosedur penerimaan barang
Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kualitas dan mutu barang yang diterima dari pemasok dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan barang dari pemasok tersebut.
5.      Prosedur pencatatan utang
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian (surat order pembelian, laporan penerimaan barang dan faktur dari pemasok) dan menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan utang.
6.      Prosedur distribusi pembelian
Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebet dari transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.


Pentingnya fungsi pembelian

Management audit bisa digunakan untuk mengevaluasi organisasi secara keseluruhan ataupun fungsi tertentu dalam organisasi, untuk menentukan apakah perusahaan sudah memperoleh efisiensi biaya yang maksimum dari yang telah dilaksanakan oleh fungsi tersebut selama ini. Penelitian ini menjadikan fungsi pembelian sebagai sasaran audit.

Fungsi pembelian sering dianggap sebagai bagian yang paling penting dan berpengaruh, bahkan bisa dikatakan sebagian besar proses bisnis berasal dari kegiatan pembelian. Alasan yang sangat fundamental untuk membahas fungsi pembelian ialah karena dalam bidang ini pemborosan mudah terjadi, baik karena perilaku yang disfungsional maupun karena kurangnya pengetahuan dalam berbagai aspek pembelian bahan, sarana, prasarana dan suku cadang yang diperlukan perusahaan.

Pandangan ini menurut Siagian (2001:192) mudah dipahami karena dalam proses produksi perusahaan memerlukan bahan baku. Tidak banyak perusahaan yang menguasai sendiri bahan baku yang diperlukan untuk diolah lebih lanjut menjadi produk jadi, sehingga bisa disimpulkan bahwa tidak ada satupun bentuk atau jenis perusahaan yang tidak terlibat dengan fungsi pembelian. Pengalaman banyak perusahaan bahwa biaya untuk menghasilkan suatu produk mungkin mencapai sekitar lima puluh persen dari harga jual produk, menjadikan fungsi pembelian sebagai sumber pemborosan apabila tidak diselenggarakan dengan baik dan sumber penghematan yang akan memperbesar laba perusahaan apabila dilakukan dengan teliti dan cermat.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa pembelian merupakan area yang penting yang dikemukakan Brown dkk. (2001:131), yaitu:
1.         Fungsi pembelian memiliki tanggung jawab untuk mengelola masukan perusahaan pada pengiriman, kualitas dan harga yang tepat, yang meliputi bahan baku, jasa dan sub-assemblies untuk keperluan organisasi.
2.          Berbagai penghematan yang berhasil dicapai lewat pembelian secara langsung direfleksikan pada lini dasar organisasi. Dengan kata lain, begitu penghematan harga dibuat, maka akan mempunyai pengaruh yang langsung terhadap struktur biaya perusahaan. Sehingga sering dikatakan bahwa penghematan pembelian 1% ekivalen dengan peningkatan penjualan sebesar 10%.
3.         Pembelian dan suplai material mempunyai kaitan dengan semua aspek operasi manajemen.

Tugas dan tanggung jawab fungsi pembelian

Pada dasarnya peran fungsi pembelian adalah untuk menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan pada waktu, harga dan kualitas yang tepat. Assauri (1998:162) menjabarkan tanggung jawab bagian pembelian sebagai berikut:
1.         Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelian bahan-bahan agar rencana operasi dapat dipenuhi dan pembelian bahan-bahan tersebut pada tingkat harga dimana perusahaan akan mampu bersaing dalam memasarkan produknya.
2.         Bertanggung jawab atas usaha-usaha untuk dapat mengikuti perkembangan bahan-bahan baru yang dapat meguntungkan dalam proses produksi, perkembangan dalam desain, harga dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi produk perusahaan, harga serta desainnya.
3.         Bertanggung jawab untuk menurunkan investasi atau meningkatkan perputaran bahan, yaitu dengan penentuan skedul arus bahan ke dalam pabrik dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi.
4.         Bertanggung jawab atas kegiatan penelitian dengan menyelidiki data-data dan perkembangan pasar, perbedaaan sumber-sumber penawaran (supply) dan memeriksa pabrik suplier untuk mengetahui kapasitas dan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan perusahaan.
5.         Bertanggung jawab atas pemeliharaan bahan-bahan yang dibeli setelah diterima dan bertanggung jawab atas pengawasan persediaan.

Tugas-tugas yang dilakukan bagian pembelian dalam memenuhi tanggung jawab tersebut diatas antara lain:
1.   Melakukan pembelian bahan-bahan secara bersaing atas dasar nilai yang ditentukan tidak hanya pada harga yang tepat tetapi juga pada waktu yang tepat, serta jumlah dan mutu yang tepat pula.
2.   Membantu pemilihan bahan-bahan dengan melakukan penyelidikan.
3.    Melaksanakan usaha-usaha pencarian paling sedikit dua sumber suplai.
4.   Mempengaruhi tingkat persediaan terendah.
5.   Menjaga hubungan baik dengan suplier.
6.    Melakukan kerjasama dan koordinasi yang efektif dengan fungsi-fungsi lainnya dalam perusahaan.
7.   Meneliti keadaan perdagangan pasar.
8.   Membeli seluruh bahan-bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan tepat waktu sehingga tidak menganggu rencana produksi dari perusahaan tersebut.

Galloway dkk. (2000:305) mendefinisikan tujuan dan tanggung jawab departemen pembelian adalah meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.   Memilih, mengevaluasi dan mengembangkan sumber-sumber untuk bahan dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan.
2.   Memelihara dan membangun relasi dengan suplier yang berkenaan dengan kualitas, pengiriman, pembayaran dan pengembalian.
3.   Mencari bahan dan produk baru, serta sumber-sumber baru untuk memperoleh bahan dan produk yang lebih baik yang mungkin bisa digunakan oleh perusahaan di masa yang akan datang.
4.   Melakukan negosiasi dan memperoleh bahan baku, peralatan, barang dan jasa pada harga yang mencerminkan the best value for money.
5.   Ikut berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas untuk reduksi biaya.
6.   Memelihara sistem komunikasi yang efektif dan melakukan konsultasi secara rutin dengan fungsi-fungsi internal.
7.   Selalu memberikan informasi mengenai biaya pembelian dan berbagai perubahan yang mungkin bisa mempengaruhi laba perusahaan dan perkembangan dimasa mendatang kepada manajemen puncak.



Sumber : http://arie-dwiputra.blogspot.com/2012/10/pembelian.html

Evaluasi Alternatif Sebelum Pembelian

Evaluasi alternatif merupakan suatu proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih oleh konsumen. Pada tahap evaluasi konsumen harus:
1). Menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai alternatif,
2). Memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan,
3). Menilai kinerja dan alternatif yang dipertimbangkan dan
4). Memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir.
Philip kotler mengemukakan, “Konsumen mempelajari merek-merek yang tersedia dan ciri-cirinya. Informasi ini digunakan untuk mengevaluasi semua alternatif yang ada dalam menentukan keputusan pembeliannya”(1998:170).
Menurut Sutisna, “Setidak-tidaknya ada dua kriteria evaluasi alternatif. Pertama adalah manfaat yang diperoleh dengan membeli produk. Kedua, kepuasan yang diharapkan”(2001:22).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, ketika berbagai alternatif telah diperoleh, konsumen melakukan evaluasi alternatif. Evaluasi altenatif tersebut, dalam keberadaanya ditentukan oleh keterlibatan konsumen dengan produk yang akan dibelinya.
Pada intinya setiap perusahaan di dalam menjalankan usahanya bertujuan untuk mendapatkan laba sesuai dengan tujuan pokok yang diharapkan. Diantaranya yaitu agar perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidup serta kelancaran operasinya. Hal ini tentunya bisa tercapai dengan mengaktifkan dan mengefisienkan kerja perusahaan.
Sebagaimana kita ketahui, dunia usaha sekarang ini banyak menghadapi adanya persaingan. Persaingan antar perusahaan sejenis baik yang bersifat positif maupun bersifat negatif. Oleh karena itu perusahaan yang ingin hidup dan berkembang harus memperhatikan kemampuan perusahaan dalam memenuhi serta memuaskan kebutuhan konsumen, khususnya disini pelayanan. Dengan semakin ketatnya persaingan dan semakin selektifnya konsumen dalam memilih produk yang tersedia di pasar, hingga konsumen harus benar-benar teliti dalam pembelian suatu barang. Apakaha barang itu bisa digunakan dalam jangka pajang? Apakah memiliki manfaat yang beasar ? dan masih banyak lagi terlihar juga dari segi kulitas dan kualitatif sehingga membuat perusahaan harus semakin bekerja keras untuk dapat meraih targetnya dan mempertahankan konsumen untuk bisa kembali lagi membeli di produk di perusahaan itu.
Dengan banyaknya pesaing, perusahaan dituntut untuk mendapatkan pangsa pasar dengan jalan menentukan dan memilih langkah-langkah yang tepat di dalam hal pemasaran. Dengan adanya persaingan seperti ini perusahaan-perusahaan harus mampu memilih strategi yang tepat untuk memasarkan hasil produknya, sehingga setiap perusahaan harus berkompetisi dalam menentukan kebijakan yang akan diambil dan dilakukan untuk memenangkan pasar.
Untuk mencapai tujuan hal tersebut tidak terlepas dari kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen baik dalam bidang produksi, keuangan maupun pemasaran. Karena suatu keputusan yang diambil oleh pihak perusahaan akan menentukan bagi jalannya suatu perusahaan. Keputusan yang tepat akan menunjang operasional dalam mencapai tujuan dan sebaliknya keputusan yang tidak tepat dapat menghambat tujuan perusahaan atau bahkan dapat menghancurkan perusahaan itu sendiri. Adapun Tujuan kegiatan pemasaran yang harus kita pahami terlebih dahulu adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Keputusan membeli pada dasarnya berkaitan dengan “mengapa” dan “bagaimana” tingkah laku konsumen
 
A. TIGA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KONSUMEN
1. Konsumen Individu
Pilihan merek dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen, persepsi atas karakteristik     merek, dan sikap ke arah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.
2. Pengaruh Lingkungan
Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh budaya (norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan), kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen), grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi) dan faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).
3. Marketing strategy
Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah barang, harga, periklanan dan distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Kebutuhan ini digambarkan dengan garis panah dua arah antara strategi pemasaran dan keputusan konsumen. penelitian pemasaran memberikan informasi kepada organisasi pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap terhadap pilihan merek. Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada konsumen.
Ketika konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasi pembelian masa lalu, digambarkan sebagai umpan balik kepada konsumen individu. Selama evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan informasi mungkin berubah, evaluasi merek, dan pemilihan merek. Pengalamn konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan membeli merek yang sama lagi. Panah umpan balik mengarah kembali kepada organisasi pemasaran. Pemasar akan mengiikuti rensponsi konsumen dalam bentuk saham pasar dan data penjualan.
Tetapi informasi ini tidak menceritakan kepada pemasar tentang mengapa konsumen membeli atau informasi tentang kekuatan dan kelemahan dari merek pemasar secara relatif terhadap saingan. Karena itu penelitian pemasaran diperlukan pada tahap ini untuk menentukan reaksi konsumen terhadap merek dan kecenderungan pembelian di masa yang akan datang. Informasi ini mengarahkan pada manajemen untuk merumuskan kembali strategi pemasaran kearah pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih baik.

B. KONSEP KEPUTUSAN
Keputusan adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli dan tidak membeli tapi memilih membeli, maka dia ada dalam posisi membuat keputusan. Semua orang mengambil keputusan setiap hari dalam hidupnya tanpa disadari. Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan pemecahan masalah dalam kebutuhan yang dirasakan dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dengan konsumsi produk atau jasa yang sesuai. Tiga tingkatan dalam pemecahan ini; Pemecahan masalah yang mensyaratkan respons yang rutin.
Keputusan yang diambil tidak disertai dengan usaha yang cukup untuk mencari informasi dan menentukan alternatif. Kebiasaan berjalan secara otomatis, prilaku seseorang merupakan respon terhadap rutinitas karena dilakukan berulang-ulang seringkali tanpa disadari.
Pemecahan masalah dengan proses yang tidak berbelit-belit (terbatas).
Pemecahan masalah ini menyebabkan seseorang tidak peduli dengan ada tidaknya informasi dengan menggunakan criteria yang kurang lebih sudah terbentuk, untuk mengevaluasi kategori produk dan mereknya. Tidak mengevaluasi setiap atribut dan fitur produk dalam memilih mana yang sesuai dengan kebutuhannya.Pemecahan masalah yang dilakukan dengan upaya yang lebih berhati-hati dan penuh pertimbangan (pemecahan masalah yang intensif). Di tingkat ini konsumen memerlukan informasi yang relative lengkap untuk membentuk criteria evaluasi dari kriteria yang baku .
Prosesnya lebih rumit dan panjang mengikuti proses tradisional. Mulai dari sadar akan kebutuhan, motivasi untuk memenuhi kebutuhan, mencari informasi, mengembangkan alternative, memilih satu dari berbagai alternatif dan memutuskan untuk membeli.

Terutama menyangkut produk yang gampang terlihat oang lain dan sangat mempengaruhi citra diri sosial seseorang (significant others; orang lain yang signifikan bagi kehidupan seseorang, terutama citra dirinya).
Aspek-aspek pemilihan keputusan
o Produk yang murah – Produk yang lebih mahal
o Pembelian yang sering – Pembelian yan jarang
o Keterlibatan rendah – Keterlibatan tinggi
o Kelas produk dan merek kurang terkenal- Kelas produk dan merek terkenal
o Pembelian dengan pertimbangan dan – Pembelian dengan pertimbangan
o Pencarian yang kurang matang dan pencarian intensif
Sumber: http://genryusai.wordpress.com/2011/12/19/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian/
http://gultomhans.wordpress.com/2012/11/11/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian/